Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Kecerdasan Buatan, Mahadata, dan Teknologi Komputasi sebagai Kunci Masa Depan Indonesia

 


Kecerdasan buatan (AI), mahadata (big data), dan teknologi komputasi dipandang sebagai tiga teknologi kunci masa depan yang akan menjadi dasar kemajuan suatu negara. Di Indonesia, ketiga teknologi ini menjadi fokus utama riset dan pengembangan untuk mendukung transformasi digital dan mencapai tujuan pembangunan Indonesia emas 2045.

Esa Prakasa, Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyatakan bahwa transformasi digital merupakan alat yang efisien untuk memanfaatkan sumber daya Indonesia. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, mahadata, dan teknologi komputasi, diharapkan percepatan dalam transformasi digital bisa terwujud. Pernyataan ini diajukan dalam diskusi berjudul "Membangun Masa Depan dengan Technology Foresight" yang diadakan di Kantor BRIN, Jakarta, pada 9 Agustus 2023.

BRIN telah berperan dalam kontribusi terhadap ketiga teknologi kunci ini, terutama dalam riset dan pengembangannya. Kawasan Sains Teknologi (KST) Samaun Samadikun, Bandung, menjadi pusat riset teknologi informasi dan komunikasi, khususnya dalam bidang kecerdasan buatan dan mahadata.

BRIN memiliki dua rumah program riset besar yang terfokus pada teknologi ini. Pertama, terkait dengan pengembangan kendaraan otonom yang dimulai beberapa tahun lalu. Kedua, rumah program yang berfokus pada kecerdasan buatan, mahadata, dan teknologi komputasi, terutama dalam konteks biodiversitas dan citra satelit. Subprogram di dalamnya mencakup keamanan data dan pengembangan monitoring baterai. Kolaborasi antara organisasi riset BRIN, perguruan tinggi, dan industri, baik dalam negeri maupun luar negeri, menjadi faktor penting dalam keberhasilan riset ini.

Esa mengungkapkan bahwa pengembangan kecerdasan buatan, mahadata, dan teknologi komputasi memiliki tantangan besar, terutama dalam pengumpulan data yang berlimpah dari berbagai bidang di Indonesia. Oleh karena itu, salah satu tujuan BRIN adalah mengumpulkan dan mengintegrasikan berbagai jenis data untuk pengembangan teknologi ini.

Guru Besar Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB), Andriyan Bayu Suksmono, menyoroti pentingnya teknologi kuantum sebagai perkembangan kunci saat ini. Teknologi komputasi kuantum memiliki potensi besar dalam memecahkan berbagai masalah kehidupan, seperti perencanaan rute perjalanan dan penemuan pengobatan baru. Meskipun masih dalam tahap perkembangan, beberapa perusahaan telah mengembangkan komputer kuantum. BRIN bersama dengan sejumlah perguruan tinggi, termasuk ITB, telah membentuk Pusat Kolaborasi Riset Teknologi Kuantum 2.0 untuk mempercepat perkembangan teknologi ini melalui kolaborasi riset.

Andriyan menyadari bahwa pembuatan komputer kuantum adalah tugas yang sulit, oleh karena itu kerjasama internasional dengan negara seperti Amerika Serikat dan China, yang telah memiliki kapabilitas di bidang ini, sangatlah penting dalam pengembangan teknologi kuantum.

Sumber: Kompas.id

Posting Komentar

0 Komentar