Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Dua Sahabat, Dua Ideologi: Pertarungan Antara Ambisi dan Keadilan (Jujutsu Kaisen S2 Eps 5 )

 


Pada episode sebelumnya, Toji berhasil mengalahkan Riko Amanai dan Suguru Geto, tetapi akhirnya dikalahkan oleh Gojo setelah menggunakan teknik Limitless Purple. Setelah pulih dari luka pertarungannya dengan Toji, Gitu menghampiri Gojo. Namun, di tengah jalan, ia bertemu dengan makhluk kutukan yang selalu bersama Toji sebelumnya. Gitu menyadari bahwa Toji sudah tewas di lokasi terpisah. Gojo terlihat mengangkat mayat Riko Amanai dengan ekspresi kosong, sementara penganut Bintang Religius justru bersorak gembira melihat pemandangan tersebut.

Gojo mengatakan bahwa kawannya sudah terlambat, sementara Gitu terkejut melihat Gojo masih sehat. Gitu bertanya pada Gojo mengenai apa yang sebenarnya terjadi, tetapi Gojo lebih khawatir tentang kondisi Gitu. Beruntung, Soko telah mengobati Gitu, sehingga kondisinya baik-baik saja. Keduanya saling menyalahkan karena terlena sebentar saja, dan mereka merasa menyesal bahwa misi hampir berhasil namun harus gagal dengan kematian Riko Amanai.

Geto mengajak Gojo untuk pulang, namun tanpa disangka Gojo bertanya apakah perlu membunuh orang-orang di dalam bangunan tersebut. Menurutnya, mereka adalah manusia yang hina dan munafik, dan ia tidak akan menyesal jika membunuh mereka. Gitu melarang Gojo karena menurutnya itu tidak berarti. Dia percaya bahwa orang-orang di dalam bangunan tersebut tidak tahu apa-apa dan hanya diatur oleh dalang yang sudah melarikan diri. Geto yakin bahwa orang yang bertanggung jawab pasti akan tertangkap, dan Gojo meragukan ideologi para penyihir.

Waktu berlalu hingga satu tahun setelah kematian Riko Amanai pada Agustus 2007. Gojo berlatih bersama Gitu dan Soko. Gojo telah mengembangkan kemampuannya dengan memilih tingkat bahaya yang bisa dihadapinya terlebih dahulu. Gitu mengamati perkembangan pesat Gojo dan yakin bahwa Gojo sudah menjadi yang terkuat dan bisa menyelesaikan misi sendirian.

Soko tidak pergi pada misi berbahaya, dan dia merasa gelisah setelah mengalami pengalaman malapetaka tahun lalu. Dia merasakan roh-roh terkutuk berkeliaran di sekitarnya dan terus membasmi mereka. Gitu semakin terganggu oleh tindakan ini dan merasa bimbang mengenai tujuannya. Dia bertemu dengan Yukisumo, seorang gadis penyihir kelas khusus, yang berbicara tentang menciptakan dunia tanpa kutukan.

Yuki menjelaskan bahwa kutukan terlahir dari energi kutukan manusia yang bocor. Dia percaya ada dua cara untuk menciptakan dunia tanpa kutukan: menghilangkan energi kutukan dari manusia atau mengajarkan mereka cara mengendalikan energi tersebut. Gitu merasa terpanggil oleh ide ini, tapi kejadian di masa lalu membuatnya meragukan apakah mereka yang bukan penyihir layak dilindungi.

Gitu bertemu dengan Gojo dan menjelaskan tujuannya menciptakan dunia penyihir. Gojo marah dan menganggap rencana itu bodoh. Gitu menyatakan bahwa dia telah memilih jalan ini, dan perbedaan ideologi mereka semakin ekstrem. Geto menghadapi misi di sebuah desa, dimana dia menemukan dua gadis yang dituduh sebagai penyebab insiden kutukan. Dia menyelamatkan gadis-gadis itu dan membantai warga desa. Kabar ini membuatnya menjadi buronan, dan dia menjadi kriminal di mata pihak jujutsu.

Soko dan Gitu merasa terpukul oleh tindakan Geto. Gitu merasa dilema karena ideologinya telah membawanya pada jalur yang ekstrim. Dia bertemu dengan Gojo lagi, dan keduanya berdebat tentang ambisi mereka. Gojo mencoba membujuk Geto agar menghentikan rencananya. Namun, Geto tetap teguh pada pilihannya dan pergi.

Kisah berakhir dengan Geto mulai melaksanakan rencananya bersama Bintang Religius, sementara Gojo merasa khawatir akan masa depan yang tidak pasti.

Posting Komentar

0 Komentar