Pada
suatu hari yang cerah di kawasan Puri, kelompok rekan solid yang terdiri dari
Pa Edi, Pa Razzib, Pa Bima, Pa Rasyid, Om Yadi, dan penulis sendiri Nate, atau
lebih dikenal sebagai tim solid IBAK (Ikatan Bapak-Bapak Keren), bersama-sama
merencanakan momen ngaliwet yang penuh keceriaan. Meskipun ada beberapa teman
seperti Mr. Lukman yang sering absen dan Pa Viki yang tidak dapat bergabung,
semangat mereka tidak tergoyahkan untuk mengadakan ngaliwet di Puri.
Ngaliwet menjadi pilihan yang tepat untuk menghabiskan waktu
bersama dan mempererat ikatan persahabatan di antara mereka. Saat itu, mereka
memilih saung yang indah dan nyaman, baik di pinggir danau maupun di tengah
kebun hijau yang menyejukkan. Suasana tersebut membawa kehangatan yang tak
tergantikan ketika mereka berkumpul di meja makan, siap untuk menikmati
hidangan lezat yang telah disiapkan.
Dalam ngaliwet mereka, setiap anggota tim solid IBAK berperan
aktif. Pa Edi, yang terkenal dengan keahlian memasaknya, menjadi chef sekaligus
pemandu acara. Ia mengajar mereka cara menyiapkan nasi liwet yang khas, mulai
dari mencuci beras, menumbuk bumbu, hingga memasaknya dengan api kecil dalam
kuali yang besar. Selama proses memasak, tawa riang terdengar dari setiap sudut
saung, dan aroma harum nasi liwet pun memenuhi udara.
Sementara itu, Pa Razzib, Pa Bima, Pa Rasyid, Om Yadi, dan
penulis sendiri, Om Nate, saling berbaur dalam persiapan hidangan lainnya. Pa
Razzib tangguh dalam menyajikan lauk-pauk lezat, sementara Pa Bima membantu
dengan mempersiapkan sayuran segar yang akan dihidangkan. Pa Rasyid dengan
penuh semangat mengatur tata letak hidangan agar tampak menarik, sedangkan Om
Yadi turut membantu dengan menyajikan minuman segar untuk menyegarkan
tenggorokan setelah makan. Penulis sendiri, Om Nate, bertugas memastikan bahwa
jenkol asin peda yang tak boleh terlewatkan menjadi hidangan yang lezat dan menggugah
selera.
Momen ngaliwet di Puri tidak hanya tentang makanan yang lezat,
tetapi juga tentang kebersamaan dan kegembiraan. Anggota tim solid IBAK saling
berbagi cerita, tertawa, dan mengingat kenangan indah yang mereka lalui
bersama. Setiap suara dan tawa yang riang menambah kehangatan dalam saung
tersebut.
Meskipun beberapa teman seperti Mr. Lukman dan Pa Viki absen
dalam ngaliwet kali ini, semangat persahabatan di antara anggota tim solid IBAK
tetap terjalin erat. Mereka berharap dapat mengadakan ngaliwet berikutnya
bersama seluruh anggota tim solid IBAK, untuk terus mempererat ikatan mereka
yang tak tergoyahkan.
Ngaliwet di Puri menjadi momen yang tak terlupakan bagi tim
solid IBAK. Di antara aroma nasi liwet yang menggugah selera, tawa yang riang,
cerita yang saling berbagi, dan jenkol asin peda yang lezat, kehangatan
persahabatan mereka semakin kuat dan abadi.
0 Komentar